16.3.14

Things They Need

Karena terlalu sibuk mengejar mimpi atau larut dalam dunia pribadi, kadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, entah itu orang tua, keluarga, maupun sahabat. Orang terdekat yang selama ini selalu ada buat kita, yang berada di "balik layar" segala pencapaian kita, yang selalu kita cari saat menghadapi masalah berat, yang bisa membuat kita merasa bahwa everything will gonna be okay, dan yang udah banyak mengalah demi menuruti ego kita yang besar.

Mereka berusaha bersikap baik-baik aja seolah nggak membutuhkan kita. Padahal sebenarnya, mereka menahan diri untuk sebisa-mungkin "nggak mengganggu" kita dengan berbagai "permintaan kecil"nya. Iya, mereka nggak butuh barang mahal, prestasi selangit, maupun hal-hal besar lainnya dari kita. Mereka cuma butuh perhatian melalui sedikit waktu yang bisa kita luangkan untuk sekedar menanyakan kabar dan menemani ngobrol. Sayangnya, disaat kita over-sibuk, waktu seakan menjadi hal tersulit yang bisa kita berikan. Sehingga, kadang kita lebih memilih mengeluarkan uang untuk membelikan mereka barang mahal, ataupun menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa kita penuhi.
Tapi masalahnya, kadang barang pemberian maupun janji-janji itu nggak bisa menyembuhkan kekecewaan mereka akan kurangnya perhatian dari kita. Sedangkan kita pun seolah nggak peduli dan tetap mengejar kesibukan diluar sana.
Seharusnya kita sadar, disaat kita mati-matian mengejar target kesibukan, mereka sibuk menahan diri untuk nggak merepotkan. Disaat kita sibuk mengurusi dunia pribadi, mereka sibuk menjaga agar dunia pribadi kita tetap nyaman tanpa gangguan. Sementara disaat kita sibuk memberikan cinta dan perhatian untuk orang diluar sana, mereka yang terdekat berusaha sabar menunggu cinta dan perhatian dari kita. Dan, suatu saat jika kita udah kehabisan waktu karena terlalu sibuk, mungkin mereka juga udah kehabisan kesabaran untuk mempedulikan kita.
Kita mungkin nggak akan tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan selama mereka nggak mengatakannya. Tapi kalau kita benar-benar peduli pada mereka, kita akan tahu dengan sendirinya. Petunjuk, kode, maupun sikap sekecil apapun dari mereka akan sangat berarti, jika kita mau memberikan perhatian dengan sepenuh hati.
Kita bisa terlalu sibuk mengejar mimpi dan dunia pribadi, tapi jangan sampai lupa bahwa banyak orang terdekat yang butuh hal-hal kecil dari kita, namun bisa sangat berarti buat mereka.

posted from Bloggeroid

9 comments:

Unknown said...

Bener sekali mif,...
Terkadang orang sukses itu lupa pada jasa orang lain, dan saat keadaan misalnya na’udzubillah “berbalik” menderita, giliran orang lain yang disalahkan. Tentu, ini tak adil kan? Baiknya diakui diri sendiri, dan lupakan orang lain. buruknya di lempar ke orang dan sembunyikan tangan sendiri.. ironis sekali kan?

Semoga ini menjadi pelajaran berharga.. membalas setiap yang baik dengan kebaikan yang baik pula//

miffaradisa said...

nah..bener banget...amiin...dan kalo kiya sukses, kita nggak akan melupakan jasa2 orang yang mau berjuang bersama kita...

Unknown said...

Sehabis baca postingan ini gue jadi keinget sama temen-temen deket yang selalu mensupport gue saat gue udah mau nyerah. Mereka yang bikin gue bisa berhasil mencapai sesuatu, tapi saat gue udah berhasil, gue malah ngelupain mereka. Gue lebih bersenang-senang menikmati keberhasilan gue tanpa ingat kalo dibalik itu ada mereka yang selalu mensuport gue.

Sebenarnya mereka tidah butuh apa-apa dari kita. Mereka hanya perlu kita memberikan perhatian dan kabar kepada mereka. Terkadang kalo mereka denger kita berhasil, mereka juga tersenyum bangga melihat temen deketnya berhasil.
Intinya seenggaknya kita jangan pernah lupa lah kepada orang yang selama ini memberi support dan semangat kepada kita. Ibarat peribahasa, kita jangan sampai menjadi kacang lupa kulitnya.

Mei Wulandari said...

Orang tua, ya kedua orang tua rasanya orang yg paling tepat untuk endapat perhatian kita.
aku setuju dengan beberapa opini yg kamu sampaikan, banyak orang terdekat kita yg mulai kita lupakan karena kesibukan kita, padahal mereka hanya membutuhkan hal simpel yg bisa kita lakukan, contohnya ya sekedar menanyakan kabar atau bercengkrama bersama, namun inilah keadaan...
sedih rasanya Mif bila ingat org2 di belakang layar kita mulai tidak kita pedulikan, malah kita asik dengan yg lain.
semoga kita tidak terlarut pada hal demikian, smg kita bisa membagi waktu antara keluarga, saudara, teman, kerja dan segudang aktivitas lainnya. :) Nice post (sedikit tapi jleb banget hehhee)

Unknown said...

Paragraf bagian pertama bener banget nih, gue jadi merasa, eh .. tersentuhh..
Semoga suatu saat gue jadi kacang(sukses), dan gue gak lupa sama kulitnya gue,..

Haris said...

baca tulisannya jadi sedih, ngerasa kalau selama ini jadi sok sibuk sendiri.
terakhir ngobrol sama orang tua juga udah lama, sekarang rasanya jadi kangen yang dulu-dulu. masih satu rumah, bisa ketemu terus dan ngobrol di depan rumah.

ah... sial...
momennya hilang gitu aja. harusnya sadar dari dulu kalau ada bagian yang hilang dan harus diperbaiki dari sekarang.

Meykke Santoso said...

ah bener..jadi inget adikku, Ayah dan Ibu di rumah sana...perasaan aku jarang banget SMS ato telpon duluan terbentur jadwal yg lumayan sibuuuk...padahal mereka secara rutin memantau keadaanku...:(

mumpung masih diberi kesempatan I will do my best for them!
nice postt!! I love it a lot! :)

Unknown said...

Pas ngebaca postingan ini gue langsung keinget ama nyokap gue... karena kuliah di luar kota.. dan bnyk kesibukan disini, jadi gue ngga pernah ngasih kabar ama nyokap... malah lebih seringnya ama gebetan.. :(

Padahal.. kadang di tengah kesibukan gue.. nyokap kadang nelfon nanyain kabar... yg seharusnya gue yg duluan ngasih kabar :(((

Tapi niat gue ttp.. gue sibuk untuk modal hidup sukses gue dimasa depan.. yg tnntu saja buat orang tua gue bangga dan ngabahagiain mereka.. :')

Lichan said...

Bener banget nih! Aduh, ngebaca postingan ini rasanya tuh... Nyesss~ Selama ini aku ngerasa aku itu egois, sok sibuk sendiri, dan gak peduli sama orang-orang di sekitarku. Padahal mereka lah yg selalu support aku :(

Sekarang aku sadar, bahwa aku... Gak sendirian :')