28.2.14

Love of The Other Way

Ada kutipan :
Men fall in love with what they look, women fall in love with what they hear. That's why women wear make up and men lie.
Umumnya bisa dibilang kutipan itu cocok dengan kenyataan. Kebanyakan para cowok menentukan standard cantik untuk pasangannya, dan cewek menginginkan cowok yang pintar ngomong, atau lebih tepatnya... pintar nyepik. Karena hal itu, maka cewek berlomba mempercantik diri dengan make up, dan cowok berbohong demi bisa ngomong manis di depan ceweknya.

Kalau standardnya seperti itu, bisa dibilang, orang yang paling mencintai kita adalah yang cantik atau yang pintar berkata-kata manis. Lalu, gimana dengan cewek yang merawat diri tapi nggak cantik, dan cowok yang punya masalah dalam mengungkapkan perasaan?

Secara nggak langsung, kita sering punya standard tentang bagaimana seseorang harus mencintai dengan cara yang kita inginkan. Cowok sering merasa sangat dicintai saat pasangannya dandan habis-habisan, sedangkan cewek akan merasa sangat dicintai saat pasangannya berkali-kali mengucapkan kata cinta. Standard itu yang justru membuat kita terpaku dan nggak menyadari cara yang lain dalam mencintai kita.

Kita bisa punya tipe dan standard, tapi di kenyataan, cinta bukan hanya sekedar berputar di dua hal itu. Cinta lebih ke penerimaan, atau keikhlasan menerima pasangan diantara pilihan lain yang lebih baik. Kita bisa mendapatkan pasangan lain yang lebih sempurna. Lebih cantik, pintar, romantis, dll. Tapi untuk mendapatkan pasangan yang lebih bisa "mengurusi" kita, belum tentu.
Just because they didn't love you with the way that you wanted to, doesn't mean that they didn't love you with all they have.
Cewek mungkin sangat mengusahakan untuk terlihat cantik, walaupun hasil usahanya nggak terlihat. Tapi bukankah dengan penampilan rapi dan nggak terlalu menarik perhatian cowok lain itu cukup untuk membuat pasangannya merasa tenang..? Sedangkan cowok akan mengusahakan untuk sering bilang cinta, walaupun kadang lupa dan malah banyak ngobrol tentang hal lain. Tapi bukankah dengan sebuah pelukan udah cukup untuk menjelaskan perasaannya..?

Jika kita bisa melihat dari sisi yang berbeda, kita akan tahu bahwa cewek yang nggak terlihat cantik dimata orang lain punya cara mencintai lewat perhatian, kesediaan untuk menemani dalam kondisi apapun, dan kesabaran selama "mengurusi" kecuekan pasangannya. Cowok yang bermasalah dalam mengungkapkan perasaan punya cara mencintai lewat sikapnya saat mengusahakan untuk ketemuan, atau menyempatkan membalas pesan dengan singkat ditengah kesibukannya, dan ketelatenan dalam mendengarkan keluhan, cerita, maupun omelan pasangannya.

Cara mencintai yang berbeda memang kadang sulit untuk kita pahami. Tapi, jika terbiasa menerima cara mencintai itu, kita akan tahu bahwa mereka juga punya cinta yang besar buat kita. Bahkan mungkin lebih besar dari yang kita tahu.

Pada akhirnya, cinta butuh kemampuan kita untuk melihat dan memahami cara mereka dalam mencintai, lebih dari sekedar cantik fisik ataupun omongan manis. So, open your eyes, explore your mind, look from another side, and just feel all the love around you.

*postingan terakhir di bulan februari yang... spesial buat kakak-kakak cantik yang mau menikah...

posted from Bloggeroid
Continue reading Love of The Other Way

20.2.14

Things Happened Behind The Hatred

Pernah membenci orang sampai segininya..? Atau pernah dibenci orang sampai segitunya...? Hmmm... postingan ini terinspirasi dari curhatan beberapa orang, dan dibuat untuk siapapun yang pernah dilukai dan membenci, maupun melukai dan dibenci... *ribet
Menghilanglah dari kehidupanku...
Enyahlah dari hati yang telah hancur...
Kehadiran sosokmu kian menyiksaku...
Biarkan disini ku menyendiri...
                        Rocket Rockers : Ingin Hilang Ingatan
Mungkin potongan dari lirik lagu diatas bisa menggambarkan betapa besarnya suatu kebencian orang lain terhadap kita, dan sebaliknya. Kebencian itu udah merupakan konsekuensi dari perlakuan buruk kita pada orang lain, khususnya orang yang dekat dengan kita. Perlakuan orang sebagai akibat dari kebencian pun bisa bermacam-macam. Ada yang langsung block twitter, unfriend facebook, del-con bbm, nggak angkat telepon, nggak bales sms, bahkan sampai nggak mau menyapa kita saat nggak sengaja bertemu. Atau yang frontal semisal mengumbar kegalauan di status facebook, nyindir lewat mention-no mention di twitter, cuma "read" tapi nggak "reply", bales sms se-singkatnya, judes saat ditelepon, atau pasang muka nggak enak tiap berpapasan.

Kadang, yang dibenci juga nggak terima diperlakukan seperti itu. Mereka mengatakan bahwa si pembenci itu nggak-dewasa, labil, konyol, lebay, dll. Dan biasanya, mereka tetap ingin diperlakukan dengan baik seperti dulu. Padahal mereka nggak tahu kalau...

Continue reading Things Happened Behind The Hatred

19.2.14

Tiring Point

There was a time when you felt so tired. You wanted to go out, but the bed hugged you tight. The pain in your head went worse while your mind just couldn't stop thinking. Then you laid down with a hand covered your eyes up.

You closed your eyes, hoped that darkness would calm you down. The shadow of every moments were showing, the things that you have been forgotten would come again.

You remembered everything. About the papers that you haven't submitted, the courses that you took, the upcoming test, the farewel with girls, the delayed meetings, and... that forbidden memories.

The places, the moments, the smells of wet soil, cloudy sky, and the rain that fell just left a kind of emptiness, in the hole of your heart. There were some kind of uncomfortable feelings. You knew it, but you kept busy with your business until the pain ruined all over your body.

You realized, no matter how hard you tried, you just couldn't. You couldn't force yourself to be happy. You couldn't erase that uncomfortable feelings easily. You couldn't lie to yourself that you weren't okay. You couldn't pretend that everything was fine, but deep inside, it was so messed up since the first of this month.

Then you thought that you must turned your phone on, and shared your problem with someone, or took a day off to spend the time inside your home. Because you knew, that you would be better while you decided to take one of them, or both of them.

But now, all that you could do is take a deep breathe, calmed yourself down, and wish that everything would be fine. You wished the time would fly faster, took you out to the end of this month while you woke up in the next morning.

posted from Bloggeroid
Continue reading Tiring Point

14.2.14

You and Me

Suatu hari, saya iseng beli papercraft wedding. Setelah selesai menggunting, menempel, dan memasang, papercraft siap untuk dijadikan objek.

Beberapa bulan berlalu, saya terispirasi postingan dari mymilktoof.blogspot.com dan berniat bikin kumpulan foto yang ada teks ceritanya. Setelah berminggu-minggu nggak menemukan teks yang sesuai, saya kepikiran untuk menggunakan lirik dari lagu you and me milik Lifehouse.

Alasannya, yah karena sejauh ini, lagu itu yang bisa dikonsep buat bikin foto yang sesuai. Rencananya, tiap foto menggunakan satu baris lirik lagu. Tapi karena beberapa hal, jadi ya...nggak semua baris bisa dibikin fotonya. Dan nggak setiap foto sesuai dengan lirik lagunya. *ribet.

Selain itu, yah mumpung bulan Februari yang (katanya) merupakan bulan penuh cinta, saya jadi kepikiran untuk publish postingan bertema cinta. Terlepas dari valentine atau nggak, buat saya emang bulan Februari adalah bulan yang "beda"Bahkan saya pernah bikin istilah "lovebruary" sebagai cover facebook sekitar bulan Februari 2012 dulu. Dan bikin istilah "forbidden february" di tahun 2013. Iya, beda kan... (pernah) sweet banget, dan (pernah) bitter banget. *malahcurhat.

Oiya, nikmati fotonya sambil mendengarkan lagunya disini dan klik tombol listen. Biar lebih "berasa".

Song title : you and me, by : Lifehouse

Continue reading You and Me

3.2.14

,

Happy Lunar New Year !

Happy lunar new year, everyone ! Dapat salam dari barongsai unyu yang lagi mencari bola kayu mainannya. Nih...

 Hey, the wooden ball was on your right side...

Oke, ceritanya, sejak beberapa minggu sebelumnya, saya udah mengincar tanggal 31 Januari sebagai waktu untuk berburu foto dari event Fortune of The Wooden Horse yang diadakan Matos (Malang Town Square). Acara berlangsung di halaman depan Matos, dan kesan pertama yang saya dapat sesampainya disana adalah... Astagaa.. super-panas dan super-rame. Lautan manusia udah memenuhi lokasi dengan segala atribut berwarna merah.

Continue reading Happy Lunar New Year !

1.2.14

Fight or Flight ?

Saya menemukan kalimat fight or flight ini saat blogwalking ke blognya nabila disini. Dan beberapa detik kemudian, saya menemukan ide untuk membuat postingan yang berdasarkan point of view pribadi dari kejadian yang biasa saya temui.

Dalam hidup, ada kalanya kita "terdampar" di jalan kehidupan yang nggak sesuai dengan kemauan dan impian kita. Misalnya : Pengennya kuliah di kampus A, tapi diterima di kampus B. Pengennya masuk jurusan IPA, ternyata masuk IPS. Pengennya kerja sebagai apa, ternyata keterima kerja sebagai apa... *halah

Nah, kalau udah begitu, biasanya awalnya kita akan mencoba untuk beradaptasi dengan anggapan bahwa inilah takdir yang harus dijalani. Then, time will show everything, wether we choose the wrong way or not. Ada yang berhasil beradaptasi lalu menikmati jalan hidupnya, ada juga yang malah frustasi dan menyesal karena nggak mengambil kesempatan untuk "banting setir" dari jalan hidupnya.

Mereka yang berhasil beradaptasi adalah yang memilih fight. Mereka memutuskan untuk berperang menghadapi apa yang ada didepannya. Meskipun merasa bahwa ada di medan perang yang salah. Nekat..? mungkin. Yang ada di pikiran mereka hanyalah berjuang, menerobos, dan melawan demi mempertahankan posisinya di keadaan yang (sebenarnya) nggak mereka inginkan, sampai mendapatkan zona aman (menurut orang lain). Bahagia...? butuh waktu. Karena kenyatannya, akan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya di keadaan semacam itu.

Sedangkan mereka yang "banting setir" adalah mereka yang memilih flight. Mereka memutuskan untuk keluar dari jalan kehidupan yang ada, demi mencari jalan lain sesuai keinginan mereka. Pengecut...? Nggak selalu. Mungkin mereka adalah orang-orang yang tahu diri. Maksudnya, mereka sadar dengan potensi yang dimiliki. Mereka sadar bahwa nggak seharusnya berada di medan perang yang nggak bisa dimenangkannya. Mereka lebih memilih untuk flight, dan saat menemukan jalan yang tepat, mereka akan fight habis-habisan. Karena disanalah medan perang sesungguhnya yang bisa mereka menangkan. Bahagia...? umumnya sih pasti. Sesulit apapun keadaannya, kalau berada di kondisi yang disukai dan dinginkan, biasanya mereka akan tetap bersemangat untuk menghadapi semuanya.
Ada hal-hal yang nggak bisa dibeli hanya dengan materi atau keadaan sebagus apapun. Ada hal-hal yang akan sulit untuk benar-benar bisa diikhlaskan. Kebahagiaan, kepuasan batin, dan ketenangan hanya akan bisa didapat dari keikhlasan. Sedangkan logikanya, kita akan cukup sulit untuk bisa benar-benar ikhlas di keadaan yang nggak-pernah kita inginkan.
Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian. Ada pengorbanan yang harus direlakan untuk sebuah pilihan. Senyum orang-orang di sekitar, dan reward yang didapat seringkali membuat seseorang bertahan atau enggan meninggalkan keadaan pahit yang nggak diinginkannya. Sedangkan keinginan untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan sebenarnya lah yang membuat seseorang berani untuk keluar dari jalur, lalu mencari dan berjuang di jalur lain yang sesuai keinginannya.

Jadi, yakinkah untuk bertahan demi bahagia di keadaan yang nggak diinginkan...? Atau mulai berpikir untuk mencari jalur lain dimana kita seharusnya berada...?
Continue reading Fight or Flight ?