17.4.13

Aku, Kamu, dan Hujan

"Aku benci hujan". kataku. 

Malam itu, saat kita terjebak hujan deras. kamu tersenyum kecil, seolah meremehkan apa yang aku katakan.

"Kenapa?" kamu bertanya.

"Karena waktu hujan, aku selalu sendirian, dan kesepian." kataku lirih.

Ya, aku selalu merasa begitu. Hujan mengingatkan pada orang-orang yang aku sayangi, yang pergi dan meninggalkan aku sendiri bersama rasa sepi yang menyesakkan. Mata kamu menerawang jauh. Sepertinya kamu juga merasakan hal yang sama.

"Aku tau apa yang kamu rasakan, because we're just the same. Tapi sekarang ada aku, kamu gak akan sendirian lagi kan?"

Aku terdiam. sejauh ini cuma kamu yang gak meninggalkanku. Aku senang, aku punya kamu sebagai teman berbagi sepi. Meski kadang keberadaan kamu gak sepenuhnya menghilangkan rasa sakit dan kesepian itu. Seenggaknya, rasa sakit itu berkurang sejak kamu ada dan menemaniku.

"Kamu tau, hujan selalu buat aku menangis. It bring back memories. so irritating." kataku lagi.

"Sabar, hujan memang buat kamu menangis, tapi setelah hujan, akan ada pelangi yang bisa buat kamu tersenyum". kamu berusaha menghiburku.

"Aku gak terlalu suka pelangi yang cuma bisa buat tersenyum untuk sesaat, lalu menghilang."

Continue reading Aku, Kamu, dan Hujan

14.4.13

Don't Underestimate Yourself, Pede Aja !


Pernah gak kamu ngerasa kalo keberadaanmu gak berarti buat orang lain..? Ato ngerasa kalo kamu gak punya kemampuan buat bersaing dengan orang lain karena kamu sering gagal meski kamu selalu berusaha keras (ato mungkin terlalu keras) buat berhasil ..?
Hm.. emang menyakitkan kalo kamu mengalami hal ini. Hampir semua cara gak mempan buat mengatasi masalah ini. Mungkin kamu bisa ber- statement: gak masalah, kita kan hidup di jalan kita sendiri, suatu saat pasti kita bisa lebih berhasil dari orang lain. Suatu saat dia pasti jatuh..

Mungkin statement ini manjur buat beberapa saat aja. Tapi sampai kapan kamu bisa bertahan dengan statement itu? Masalahnya kalo kegagalan kamu masih berlarut-larut, justru kamu yang makin terpuruk, dan mungkin kamu akan merasa gak berarti dan gak berguna...

Continue reading Don't Underestimate Yourself, Pede Aja !

5.4.13

Personal Blogger


Why did I choose personal blogger? 

First, I found some difficulties to write about my life in social media like facebook or twitter.Some people were hurt because of misunderstood the talks. Besides, there were so many stalkers who will judge without knowing whats really going on.

Second, because it would be easier to write something based on our own experiences.I thought that blog was the best place to share everything, rather than a social media. we could write all about our personal life, and manipulate the story with some tricks. Then, the other people will never judge because they confused by the thought of fiction or fact. with this way, our privacy would be safe. The other people never knew which one was real, except the people who connected with the story.

Third, to show the passion and to promote the abilities. For example, I have a passion in design. I could use the blog to post my project in design. I would find bloggers with the same passion, or other passion, then we could share it.
"between our laughs, long talks, and stupid little fights"
It was the slogan of my blog. It represented my personal life. Yeah, between all of those things, there were memories which never be enough to remember. And write down the memories will inspire someone else to learn something from the stories. 

Then, what's your memories between all of those things? let's share it..!





Continue reading Personal Blogger