29.6.14

Zona Mati Rasa

Nggak bisa dipungkiri kalau cinta dan pengalaman pribadi adalah inspirasi terbesar dalam hidup ini. Mereka yang sedang jatuh cinta, atau sebaliknya~sedang patah hati, dan mereka yang sedang merasa sangat-sedih ataupun sangat-bahagia karena suatu hal, adalah yang paling kreatif dalam menghasilkan sesuatu. Entah itu berupa tulisan, wise words, atau art yang mencerminkan suasana hatinya.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang mati-rasa? Kebanyakan dari mereka adalah yang udah bosan dikecewakan, dipermainkan, ataupun mereka yang bosan untuk terlalu-pakai-hati dalam menghadapi sesuatu. Mereka yang berada di zona mati rasa cenderung lebih cuek, nggak terlalu bahagia, dan nggak terlalu sedih. Bisa dibilang, datar-datar aja.

Dan, percaya atau nggak, zona mati rasa ini berpengaruh ke menurunnya tingkat kreatifitas seseorang. Mereka yang mati-rasa adalah yang terlalu menyibukkan diri dengan banyak urusan, sampai nyaris nggak punya waktu untuk sekedar menggunakan hati buat merasakan apa yang terjadi. Benar atau salah? It depends on everyone's perspection.

Jadi, apakah orang yang ada di zona mati rasa bisa kreatif lagi? Absolutely. Cinta dan pengalaman pribadi emang sumber inspirasi terbesar, tapi bukan satu-satunya. Mereka yang berada di zona mati rasa cuma perlu berhenti sejenak dari kesibukannya, untuk sekedar melihat sekitar, lalu merasakan apa yang terjadi.
Inspirasi bisa datang dari mana aja. Dari cerita teman yang udah lama nggak bertemu, dari sebaris lirik lagu yang nggak sengaja kita dengarkan, dari mimpi yang kadang terasa nyata, dan mungkin dari bayangan dia yang nggak sengaja terlintas di pikiran kamu.
Zona mati rasa adalah tempat sementara saat kita lelah dengan semuanya. Tapi kalau terlalu nyaman, kita bisa benar-benar kehilangan kreatifitas. Jadi, sebisa mungkin, usahakan buat tetap bergerak. Karena apapun yang terjadi, kita nggak boleh berlama-lama stuck di zona ini.
Continue reading Zona Mati Rasa