1.2.14

Fight or Flight ?

Saya menemukan kalimat fight or flight ini saat blogwalking ke blognya nabila disini. Dan beberapa detik kemudian, saya menemukan ide untuk membuat postingan yang berdasarkan point of view pribadi dari kejadian yang biasa saya temui.

Dalam hidup, ada kalanya kita "terdampar" di jalan kehidupan yang nggak sesuai dengan kemauan dan impian kita. Misalnya : Pengennya kuliah di kampus A, tapi diterima di kampus B. Pengennya masuk jurusan IPA, ternyata masuk IPS. Pengennya kerja sebagai apa, ternyata keterima kerja sebagai apa... *halah

Nah, kalau udah begitu, biasanya awalnya kita akan mencoba untuk beradaptasi dengan anggapan bahwa inilah takdir yang harus dijalani. Then, time will show everything, wether we choose the wrong way or not. Ada yang berhasil beradaptasi lalu menikmati jalan hidupnya, ada juga yang malah frustasi dan menyesal karena nggak mengambil kesempatan untuk "banting setir" dari jalan hidupnya.

Mereka yang berhasil beradaptasi adalah yang memilih fight. Mereka memutuskan untuk berperang menghadapi apa yang ada didepannya. Meskipun merasa bahwa ada di medan perang yang salah. Nekat..? mungkin. Yang ada di pikiran mereka hanyalah berjuang, menerobos, dan melawan demi mempertahankan posisinya di keadaan yang (sebenarnya) nggak mereka inginkan, sampai mendapatkan zona aman (menurut orang lain). Bahagia...? butuh waktu. Karena kenyatannya, akan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya di keadaan semacam itu.

Sedangkan mereka yang "banting setir" adalah mereka yang memilih flight. Mereka memutuskan untuk keluar dari jalan kehidupan yang ada, demi mencari jalan lain sesuai keinginan mereka. Pengecut...? Nggak selalu. Mungkin mereka adalah orang-orang yang tahu diri. Maksudnya, mereka sadar dengan potensi yang dimiliki. Mereka sadar bahwa nggak seharusnya berada di medan perang yang nggak bisa dimenangkannya. Mereka lebih memilih untuk flight, dan saat menemukan jalan yang tepat, mereka akan fight habis-habisan. Karena disanalah medan perang sesungguhnya yang bisa mereka menangkan. Bahagia...? umumnya sih pasti. Sesulit apapun keadaannya, kalau berada di kondisi yang disukai dan dinginkan, biasanya mereka akan tetap bersemangat untuk menghadapi semuanya.
Ada hal-hal yang nggak bisa dibeli hanya dengan materi atau keadaan sebagus apapun. Ada hal-hal yang akan sulit untuk benar-benar bisa diikhlaskan. Kebahagiaan, kepuasan batin, dan ketenangan hanya akan bisa didapat dari keikhlasan. Sedangkan logikanya, kita akan cukup sulit untuk bisa benar-benar ikhlas di keadaan yang nggak-pernah kita inginkan.
Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian. Ada pengorbanan yang harus direlakan untuk sebuah pilihan. Senyum orang-orang di sekitar, dan reward yang didapat seringkali membuat seseorang bertahan atau enggan meninggalkan keadaan pahit yang nggak diinginkannya. Sedangkan keinginan untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan sebenarnya lah yang membuat seseorang berani untuk keluar dari jalur, lalu mencari dan berjuang di jalur lain yang sesuai keinginannya.

Jadi, yakinkah untuk bertahan demi bahagia di keadaan yang nggak diinginkan...? Atau mulai berpikir untuk mencari jalur lain dimana kita seharusnya berada...?

19 comments:

Unknown said...

ini bener banget dan emang lagi ngalamin, emang bener untuk tetap bertahan dan menerima itu susah banget, selalu merasa ini bukan tempat gue, pernah untuk nyoba banting stir tp masih aja gagal, ya udah mungkin udah takdirnya.

Unknown said...

aku juga mengalaminya, terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai kenyataan yang harus dihadapi. dan aku lebih memilih untuk menerimanya dengan ikhlas. :)

Anonymous said...

aih.. dalem bgt kak :')
pernah ngerasain keduanya juga sih. aduh, jd bngung mau ngomong gmn lagi. pokoknya ini aku banget u,u

Tofik Dwi Pandu said...

gue taunya teori fight or flight ini ada di psikologi gituh. dan baru tau ternyata nyambungnya kesitu,

soalnya kemarin sempet liat video cara ngadapin stress gituh dan disitu dijelasin kalo manusia itu punya dua cara buat ngadepin masalah, seperti yang kamu bilang ada yg melawan, ada yg ngambil jalan lain..

Joga Tjahja Poetra said...

yang flight kayaknya berprinsip 'I do what I love', kayaknya harus fight dan flight, kalo udah nemu hasil dari flight ya tetep harus fight. Kalo emang awalnya fight, jenuh ya flight deh..

Nurul Prayoga Abdillah said...

gue malah bingung dengan keadaan hidup gue sekarang. ini memang yang gue pengenin tapi ada seperti ketidak puasan. tapi... ah sudahlah.
btw tx infonya. gue sekrg sih cuma pengen ngelakuin hal-hal kecil yang bisa gue lakuin untuk ngebuat gue puas. menulis dan berkarya kecil-kecilan misalnya.

miffaradisa said...

aseh : wah..lagi ngalamin ya..semangattt... :D

liana : wah..pernah ngalamin juga... yups, emang kebanyakan harus diikhlasin..

lia : hahaha. berpengalaman juga..semangatt..

miffaradisa said...

tofik : loh, gue malah baru tau kalo ada teori psikologinya pik..dan baru tau juga kalo ada videonya... astagaa..

joga : iya, emang dua2nya berkaitan sih sebenernya...hahaha

oga : wah..sipp...kalo ngejar kepuasan sih emang susah..tapi bagus kalo mulai dari hal2 kecil dulu gitu...

Matthiday said...

Kalau saya sih mungkin bisa dibilang tipe fight. Karena ga semua takdir akan sesuai dengan yang kita harapkan. Mending sebaiknya jalani dengan sebaik mungkin. Hehe. Tapi apabila kita semisalnya ga kuat baru deh beralih ke flight. :))

Iva Mairisti said...

ya sih, tapi kalau menurut aku sih ada saatnya kita fight dan ada juga saatnya kita flight. tergantung pribadi masing2, aku pun gak tau berada dimana, hihihi

Unknown said...

secara sederhana emng bener kalo fight itu bertarung dan flight itu terbang... bertarung bagi orang yang memang sudah bisa beradaptasi di lingkungannya yang baru dan terbang untuk orang yang memang ngerasa bukan lingkungannya

miffaradisa said...

rahmat : iya bener mat..kalo udah mentok mending flight dan cari medan perang baru..ahaha

iva : yah..lagi kejebak diantara flight dan fight ya va...

yudi : iya gitu deh..benerr...

Ina Rakhmawati said...

hmm kalo menurutku selagi bisa sih fight aja.
nasi udah jadi bubur. bubur kal lezat kalo ditambah macem2 bumbu ma pelengkap lauk hehe.
perlu mempertimbangkan ortu juga tuh.
tapi klo bner2 dah gak bisa ngejalanin alias 'mengolah' ya mending flight aja.
apapun itu pilihan masing2 pribadi , dan yg pnting brtanggung jwb atas pilihannya :)

Meykke Santoso said...

Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian. Ada pengorbanan yang harus direlakan untuk sebuah pilihan.
cc aku setuju banget sama yang ini!! emang byk hal yg harus kita korbankan demi sebuah pencapaian yg kita idamkan ya...setuju juga kalo orang yg pilih flight bukan selalu orng yang pengecuttt..toh daripada harus melakukan sesuatu yg memang tidak memberikan kebahagiaaan..hehehe..

nice post miftah!! jadi ngasih inspirasi buat bisa bikin posting sejenis ini :3

sandalpedot said...

Dua-duanya sih nggak salah ya, mau fight atau flight...tergantung keadaan dan kondisi masing2, sih...hehe

elangdrum said...

kadang orang yg flight juga karena salah kawitan, udah kadung nyemplung akhirnya nyemplung sekalian. Sementara fight ada tapi dalam kadar yg kecil. hehehe curhat!

Ahmad said...

Tuh kan, comenan gue kga ad. Pdhal tdi mlem udh comen _ _". Sinyal kampret

Jjur, mif. Gue tau artinya stlah khatam bca tlisan lo ini. Dan trnyata mksd nya sperti itu. Gue lbih mlih kepada pkerjaan yg sesuai dgan passion gue. Dri pda yg bkan passion gue. Yg pnting sih, memang usaha dlu utk mndpatkan yg terbaik dan ter-sreg ama hati. Sisanya, serahin sama yg d atas. Llu bljar bersyukur deh. Eheheh

Anonymous said...

Kereen nih kak. :)
Iya sih, gak ada pilihan yg salah. Orang yg bertahan dengan yg ada itu tidak salah dan orang yg memilih untuk mencari yg baru juga gak salah. Keduanya adalah petarung menurutku. :)

Tapi bagaimana dengan orang yg misalkan ingin jadi seorang motivator, tapi dia gak punya kemampuan untuk memotivasi orang. Apakah dia petarung? Atau konyol? :|

Rizky Ashyanita said...

kakak miftah, inikeren banget.
kaya aku disadarkan lagi gitu.
dan kenyataannya, setelah aku fight dengan sesuatu yang ditakdirkan Tuhan yang sebenernya gak aku inginkan, sebenernya itu aalah hal terbaik untukku.
Love banget postingan ini :)