Semuanya berawal saat kabel charger original smartphone saya (si Andro) nyaris putus gara-gara digerogoti tikus. Baru beberapa hari pasca penggerogotan, charger mulai rewel saat digunakan. Saya berencana untuk beli powerbank. Tapi, rencana itu belum terealisasi karena (ke)banyak(an) alasan. Sampai suatu hari, si charger ngambek dan nggak bisa digunakan sama sekali. Sedangkan kabel data bawaannya hilang entah kemana.
Mau-nggak-mau, saya beli powerbank kapasitas 13.000 mAh. Powerbank itu punya dua kabel, pendek dan panjang. Sialnya, kabel pendeknya rewel sehingga hanya kabel panjang yang bisa digunakan. Jadi selama beberapa bulan, si Andro hidup bersama powerbank dan sebuah kabel, tanpa charger apapun.
Bencana datang saat powerbank sering jatuh ke lantai gara-gara banyak hal. Powerbank pun ngambek. Dia bisa digunakan untuk nge-charge, tapi nggak bisa di-charge. Saya berpikir mungkin semua itu terjadi karena kerusakan kabel. Lalu, saya berburu kabelnya dan mencobanya satu-persatu. Hasilnya, nihil. Semua kabel itu nggak bisa membuat powerbank sembuh.
Setelah powerbank kehabisan daya, dia opname di tempat service. Dan sebagai penggantinya, saya menggunakan kabel powerbank itu untuk nge-charge si Andro. Kabel pun nggak bisa bertahan lama setelah digunakan, sehingga saya membeli kabel data sebagai penggantinya. Sementara, masalah charger pun bisa teratasi.
Tepatnya H-2 keberangkatan ke #BN2013, bencana baru pun terjadi. Entah-gimana-caranya, si Andro berendam di kubangan air bekas vas bunga yang tumpah di meja. Dan, saya baru ingat kalau penutup port charger di badan si Andro itu udah lepas. Sesuai dugaan, air merembes dengan sukses lewat port charger. Efeknya, indikator baterai saya kedip-kedip nggak jelas, si Andro pun bergetar sepanjang waktu saat di-charge. Ya, kelihatannya dia demam tinggi... *halah
Semua perangkat pendukung demi kehidupan si Andro
H-1 keberangkatan, saya membawanya ke service center. Menurut mbak-mbak disana, si Andro mengalami kerusakan gara-gara kemasukan air. Perbaikan butuh waktu 4 hari. Kemungkinan kerusakan bisa pada baterai maupun port charger. Karena nggak memungkinkan untuk hidup tanpa dia selama di Jogja, saya nggak setuju buat melakukan perbaikan. Saya ambil kesimpulan pertama, anggep baterainya rusak. Saya beli baterai double power, dan kabel powerbank baru untuk jaga-jaga selama perjalanan.
Diperjalanan, mendadak si Andro nggak bisa di-charge sama sekali. Selama 2 hari, saya hemat baterai dengan mematikan internet dan menyalin nomor hape penting sebelum si Andro tewas kehabisan baterai. Di hari terakhir di Jogja--setelah perjuangan mengotak-atik port, si Andro pun kembali bisa di-charge.