Malam itu, saat kita terjebak hujan deras. kamu tersenyum kecil, seolah meremehkan apa yang aku katakan.
"Kenapa?" kamu bertanya.
"Karena waktu hujan, aku selalu sendirian, dan kesepian." kataku lirih.
Ya, aku selalu merasa begitu. Hujan mengingatkan pada orang-orang yang aku sayangi, yang pergi dan meninggalkan aku sendiri bersama rasa sepi yang menyesakkan. Mata kamu menerawang jauh. Sepertinya kamu juga merasakan hal yang sama.
"Aku tau apa yang kamu rasakan, because we're just the same. Tapi sekarang ada aku, kamu gak akan sendirian lagi kan?"
Aku terdiam. sejauh ini cuma kamu yang gak meninggalkanku. Aku senang, aku punya kamu sebagai teman berbagi sepi. Meski kadang keberadaan kamu gak sepenuhnya menghilangkan rasa sakit dan kesepian itu. Seenggaknya, rasa sakit itu berkurang sejak kamu ada dan menemaniku.
"Kamu tau, hujan selalu buat aku menangis. It bring back memories. so irritating." kataku lagi.
"Sabar, hujan memang buat kamu menangis, tapi setelah hujan, akan ada pelangi yang bisa buat kamu tersenyum". kamu berusaha menghiburku.
"Aku gak terlalu suka pelangi yang cuma bisa buat tersenyum untuk sesaat, lalu menghilang."